Sabar karena pertolongan Allah...
Ayah, Bunda...
panggilan tersebut terdengar indah dan manis di telinga. sebelum akhirnya saya menjalani peran bertitel umi-abi. andai ada sekolah untuk menjadi orang tua, mungkin sudah banyak yang drop out dari sekolah ini, berguguran di medan juang karena beratnya.
untunglah sekolah tersebut gak eksis, jadi siapa aja bisa jadi orang tua. Namun karena ketiadan sekolah model ini, bagi mereka yang Allah jalla wa 'azz karuniakan amanah sebagai orang tua, maka sudah terkena hukum wajib baginya untuk terus menuntut ilmu sebagai jalan menuju surga.
seperti perinta Allah agar kita melindungi diri dan keluarga kita dari api neraka. bagaimana cara melindunginya, dengan ilmu syar;iyyah, ilmu yang Allah ajarkan bagaimana beribadah dengan benar. tauhid dan aqidah yang lurus.
kembali ke kenyataan di hari kamis saat itu. bermodal niat untuk umrah di bulan ramadan, kami ke KPP Bandung untuk suntik meningitis, setelah sebelumnya ngeprint pendaftaran online kami.
awalnya umma berniat go green dengan tidak mencetak hasil pendaftaran online, alhasil tetep pergi ke tempat ngeprint sekitar 500 meter sebelum KPP Cikapayang.
jalan kaki kesana, bayar 12 ribu untuk 8 lembar pendaftaran online.
Zonk ke dua adalah pada saat antri untuk mengambil formulir pembayaran meningitis.
dengan optimisnya, kantor segini besar, pastinya sudah berkolaborasi dengan Bank, sehingga bisa membayar dengan kartu ATM, dan tara....
mereka hanya menerima uang cash, jadilah zawjy jalan kaki ke luar tuk cari ATM, semoga sehat ya Hun...
akhirnya kami membayar, 305 ribu tuk zawjy, dan 335 tuk umma,,,
waah lebih mahal mamak-mamak ternyata, usut2 punya usut karena harus tes hormon HCG jadi nambah deh biayanya.
oia, ada kejadian khusus saat di toilet tuk ambil urin. itu toiletnya mungil sangat,
buat umma yang 165 dan 73 kg berasa sulit bergerak, hikmahnya,,, makanlah secukupnya hanya untuk menegakkan tulang belakang. zaman perang khondak dahulu, pasukan rasulullah alayhisholatu wassalaam survive dengan sebutir kurma saja,, ayo berjuang..
hari ini, umma akan berbagi cerita tentang sabar. kata nabi alayhisholatu wassalaam sabar adalah menahan lisan, tangan dan hati dari berbuat yangtidak dir ridhoi Allah.
teks lengkapnya seperti ini:
panggilan tersebut terdengar indah dan manis di telinga. sebelum akhirnya saya menjalani peran bertitel umi-abi. andai ada sekolah untuk menjadi orang tua, mungkin sudah banyak yang drop out dari sekolah ini, berguguran di medan juang karena beratnya.
untunglah sekolah tersebut gak eksis, jadi siapa aja bisa jadi orang tua. Namun karena ketiadan sekolah model ini, bagi mereka yang Allah jalla wa 'azz karuniakan amanah sebagai orang tua, maka sudah terkena hukum wajib baginya untuk terus menuntut ilmu sebagai jalan menuju surga.
seperti perinta Allah agar kita melindungi diri dan keluarga kita dari api neraka. bagaimana cara melindunginya, dengan ilmu syar;iyyah, ilmu yang Allah ajarkan bagaimana beribadah dengan benar. tauhid dan aqidah yang lurus.
kembali ke kenyataan di hari kamis saat itu. bermodal niat untuk umrah di bulan ramadan, kami ke KPP Bandung untuk suntik meningitis, setelah sebelumnya ngeprint pendaftaran online kami.
awalnya umma berniat go green dengan tidak mencetak hasil pendaftaran online, alhasil tetep pergi ke tempat ngeprint sekitar 500 meter sebelum KPP Cikapayang.
jalan kaki kesana, bayar 12 ribu untuk 8 lembar pendaftaran online.
Zonk ke dua adalah pada saat antri untuk mengambil formulir pembayaran meningitis.
dengan optimisnya, kantor segini besar, pastinya sudah berkolaborasi dengan Bank, sehingga bisa membayar dengan kartu ATM, dan tara....
mereka hanya menerima uang cash, jadilah zawjy jalan kaki ke luar tuk cari ATM, semoga sehat ya Hun...
akhirnya kami membayar, 305 ribu tuk zawjy, dan 335 tuk umma,,,
waah lebih mahal mamak-mamak ternyata, usut2 punya usut karena harus tes hormon HCG jadi nambah deh biayanya.
oia, ada kejadian khusus saat di toilet tuk ambil urin. itu toiletnya mungil sangat,
buat umma yang 165 dan 73 kg berasa sulit bergerak, hikmahnya,,, makanlah secukupnya hanya untuk menegakkan tulang belakang. zaman perang khondak dahulu, pasukan rasulullah alayhisholatu wassalaam survive dengan sebutir kurma saja,, ayo berjuang..
hari ini, umma akan berbagi cerita tentang sabar. kata nabi alayhisholatu wassalaam sabar adalah menahan lisan, tangan dan hati dari berbuat yangtidak dir ridhoi Allah.
teks lengkapnya seperti ini:
Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah….” (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
refensi dari web ini.
nah kamis lalu umma dan aba jalan-jalan ke Bandung dengan tujuan
1. Kantor Kesehatan Pelabuhan
2. Tasheel
3. rumah Uwa
naah, balik lagi ke sabar, setelah ambil urin di toilet yang mungil itu, ternyata ada sesemamak, yang belum tahu bagaimana cara tes uris, jadi saya langsung berperang sebagai bak penyuluh kesehatan, buka kemasan test pack HCG lalu ujung berwarna merah ini dipegang, sedangnkan urin cukup 1/4 dari wadah agar alat test tidak tenggelam,,
dalam 2 menit sudah terlihat garis -
jadi bagi mamak yang garis dua negatifnya, maka dipastikan tidak bisa suntuk meningitis, dan umrah ditunda hingga baby lahir ya..
atau, kalu mau keukeuh pergi umrah, suntik meningitis dulu sebelum hamil, dan umrahlah setelah baby ada di perut, dengan usia kehamilah dibawah 7 bulan (itu versi travelnya ya..)
ok.
intinya: daftar, bayar, baru suntik ya,, lalu menunggu kartu kuning pun keluar, kek gini penampakannya
naah, balik lagi ke sabar, setelah ambil urin di toilet yang mungil itu, ternyata ada sesemamak, yang belum tahu bagaimana cara tes uris, jadi saya langsung berperang sebagai bak penyuluh kesehatan, buka kemasan test pack HCG lalu ujung berwarna merah ini dipegang, sedangnkan urin cukup 1/4 dari wadah agar alat test tidak tenggelam,,
dalam 2 menit sudah terlihat garis -
jadi bagi mamak yang garis dua negatifnya, maka dipastikan tidak bisa suntuk meningitis, dan umrah ditunda hingga baby lahir ya..
atau, kalu mau keukeuh pergi umrah, suntik meningitis dulu sebelum hamil, dan umrahlah setelah baby ada di perut, dengan usia kehamilah dibawah 7 bulan (itu versi travelnya ya..)
ok.
intinya: daftar, bayar, baru suntik ya,, lalu menunggu kartu kuning pun keluar, kek gini penampakannya
Komentar
Posting Komentar